Sunday, August 2, 2009 | 794 users online
 

Kritik Politikus Oposisi Terhadap PM Baru Inggris



Perdana Menteri (PM) Inggris yang terpilih, Rishi Sunak, mendapatkan kritikan tajam dari seorang member parlemen oposisi dari Partai Buruh, Zarah Sultana, melalui media sosial. Sunak yang adalah member parlemen terkaya dalam sejarah Inggris dikritik sebab berencana memotong anggaran untuk layanan publik.

Seperti diinformasikan media lokal Inggris, coventrytelegraph.net, Selasa (25/10/2022), Sunak memenangkan pemilihan Ketua Partai Konservatif, yang berkuasa di Inggris, sesudah dua pesaingnya, merupakan eks Menteri Pertahanan (Menhan) Penny Mourdant dan eks PM Boris Johnson, menarik diri dari pencalonan. Sunak terpilih menggantikan Liz Truss yang mengundurkan diri minggu lalu.

PM baru Inggris diinginkan akan legal menjabat dalam waktu dekat. Ia berceramah di hadapan member parlemen dari Partai Konservatif sesudah hasil pemilihan ketua partai diumumkan oleh Sir Graham Brady, ketua komisi backbench 1922.

Sunak yang keturunan India ini akan mencetak rekor sebagai pria kulit berwarna atau keturunan Asia pertama yang menjabat PM Inggris.

Tapi Sultana yang adalah member parlemen Partai Buruh mewakili kawasan Conventry South tak gembira dengan akhirnya. Sultana yang keturunan Pakistan secara jelas-terangan memberi tahu komentarnya yang menyindir dan mengkritik Sunak melalui Twitter.

"Jadi Rishi Sunak -- member parlemen terkaya dalam sejarah -- akan menjadi Perdana Menteri, dengan agenda untuk memotong dana untuk layanan publik dan memotong bayaran para pekerja," tulis Sultana melalui akun Twitternya yang mempunyai 305 ribu follower.

"Perang kelas Tory (sebutan untuk Partai Konservatif) ini dikobarkan tanpa mandat, tanpa satu bahkan bunyi diberi. Pemilihan umum kini! #EnoughIsEnough," imbuhnya.